Sinar Berkah Ornamen

Kamis, 28 April 2016

Filled Under: , ,

Motif dan Pola Ornamen | Sinar Berkah Ornamen - Marketing 081274000418

Artikel Ornamen featured Sinar Berkah Ornamen
MOTIF DAN POLA PADA ORNAMEN

Kalau membahas tentang ornamen kita tidak terlepas dari pola dan motif karena pola dan motif merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari ornamen. Pola dalam bahasa Inggris di sebut “pattern”, H.W. Fowler dan F.G Fowler pola disebut “decorative”design as executed on carpet, wall paper, clots etc”, sedangkan Herbert Read menjelaskan pola sebagai penyebaran garis dan warna dalam suatu bentuk ulangan tertentu. Mungkin masih sulit gambaran kita tentang pola apabila belum mengerti motif. Dalam ensiklopedia Indonesia, dijelaskan bahwa motiflah yang menjadi pangkal tema dari suatu buah kesenian.
Sejalan dari pendapat di atas kalau digambarkan, apabila ada garis lengkung (hanya sebagai contoh) maka garis tersebut disebut sebagai motif, yaitu motif garis lengkung, kalau garis lengkung tadi diulang.
Secara simetris, maka akan diperoleh gambar lain yaitu gambar ke dua, merupakan sebuah pola yang didapat dengan menggunakan motif garis lengkung tadi, selanjutnya apabila gambar ke dua tadi motif dan di ulang-ulang menjadi gambar ke tiga, maka gambar tersebut dapat disebut sebagai pola atas motif yang ke dua tadi, demikian seterusnya. Jadi dari satu jenis motif betapapun sederhananya, sebagaimana garis lengkung yang dijadikan contoh tadi, setelah mengalami pengulangan dapatlah diperoleh sebuah pola, bahkan tidak hanya sebuah saja, tetapi akan bergantung pada kemungkinan kreativitas seseorang dalam merangkainya. Penyusunan pola dilakukan dengan jalan menebarkan motif secara berulang-ulang, jalin-menjalin, selang-seling, berderet, atau variasi satu motif dengan motif lainnya.
Selanjutnya apabila pola yang telah diperolehnya tadi diterapkan atau dijadikan hiasan pada suatu benda, misalnya dengan jalan di ukir (contoh: pada sebuah kursi), maka kedudukan pola tadi ialah sebagai ornamen dari kursi tersebut. Sampai di sini jelaslah bahwa motiflah yang menjadi pangkal atau pokok dari suatu pola, dimana setelah motif itu mengalami proses penyusunan dan dibuat secara berulang-ulang akan diperoleh sebuah pola. Kemudian setelah pola tadi diterapkan pada benda lain maka jadilah suatu ornamen.
Dari penjelasan di atas, maka antara motif, pola dan ornamen dapat dibedakan sebagai berikut :
o  Motif merupakan pangkal untuk membentuk suatu pola, baik dibentuk dari unsur garis maupun suatu bentuk figure.
o  Pola adalah motif yang dibuat secara berulang-ulang, jalin-menjalin, selang-seling, berderet, atau variasi satu motif dengan motif lainnya.
o  Ornamen adalah pola yang diterapkan/dijadikan hiasan pasa suatu benda.
Secara garis besar struktur ornamen dapat dibedakan menjadi tiga hal utama yaitu:
1.    Garis-garis berkesinambungan dengan segala variasinya, yaitu berupa garis-garis lurus, garis patah, garis lengkung, garis bergelombang, dan juga garis-garis yang berfungsi sebagai garis batas.
2.    Berupa bentuk-bentuk figure yang berkelompok.
3.    Bentuk hiasan yang menyeluruh dan utuh, menutup seluruh wujud dari bentuk yang dikenai, dengan jalinan yang saling mengikat terpadu, berhubungan antara satu dengan bentuk lainnya, saling berdekatan secara berulang-ulang. Sebenarnya garis yang berkesinambungan, garis lurus, monochrome yang biasa digunakan untuk membuat garis pembatas, seperti garis-garis tegak lurus, adalah termasuk dalam unsur-unsur desain. Pada awalnya garis-garis semacam ini telah ada dengan berbagai variasinya. Misalnya : garis putus-putus, garis patah, garis zig-zag, garis berlika-liku, dan sebagainya.
Secara sederhana dapat dipahami bahwa dari motif akan membentuk pola, dari pola akan membentuk ornament.
Hal-hal yang terkait dengan pembuatan pola adalah :
      a)    Simetris yaitu pola yang dibuat, antara bagian kanan dan kiri atau atas dan bawah adalah sama.     
      b)    Asimetris yaitu pola yang dibuat antara bagian-bagiannya (kanan-kiri, atas-bawah) tidak sama.
      c)    Pengulangan yaitu pola yang dibuat dengan pengulangan motif-motif.
      d)   Bebas atau kreasi yaitu pola yang dibuat secara bebas dan bervariasi.
Pola memiliki fungsi sebagai arahan dalam membuat suatu perwujudan bentuk artinya sebagai pegangan dalam pembuatan agar tidak menyimpang dari bentuk/motif yang dikehendaki, sehingga hasil karya sesuai dengan ide yang diungkapkan.
Adapun macam-macam motif yang membentuk pola sehingga menjadi ornamen antara lain sebagai berikut :

     a.     Motif Geometris

Motif tertua dari ornamen adalah bentuk geometris, motif ini lebih banyak memanfaatkan unsur-unsur dalam ilmu ukur seperti garis-garis lengkung dan lurus, lingkaran, segitiga, segiempat, bentuk meander, swastika, dan bentuk pilin, patra mesir “L/T” dan lain-lain. Ragam hias ini pada mulanya dibuat dengan guratan-guratan mengikuti bentuk benda yang dihias, dalam perkembangannya motif ini bisa diterapkan pada berbagai tempat dan berbagai teknik, (digambar, dipahat, dicetak).
Disebut motif geometris karena motif ini mengacu pada bentuk ilmu ukur seperti: garis lurus, garis lengkung, lingkaran, segi tiga, segi empat dsb.
Motif Geometrik
Motif Geometrik

     b.    Motif tumbuh-tumbuhan.


Penggambaran motif tumbuh-tumbuhan dalam seni ornamen dilakukan dengan berbagai cara baik natural maupun stilirisasi sesuai dengan keinginan senimannya, demikian juga dengan jenis tumbuhan yang dijadikan obyek/inspirasi juga berbeda tergantung dari lingkungan (alam, sosial, dan kepercayaan pada waktu tertentu) tempat motif tersebut diciptakan. Motif tumbuhan yang merupakan hasil gubahan sedemikian rupa jarang dapat dikenali dari jenis dan bentuk tumbuhan apa sebenarnya yang digubah/distilisasi, karena telah diubah dan jauh dari bentuk aslinya.
Motif Tumbuhan
Motif Tumbuhan

     c.     Motif binatang.



Penggambaran binatang dalam ornamen sebagian besar merupakan hasil gubahan/stilirisasi, jarang berupa binatang secara natural, tapi hasil gubahan tersebut masih mudah dikenali bentuk dan jenis binatang yang digubah, dalam visualisasinya bentuk binatang terkadang hanya diambil pada bagian tertentu (tidak sepenuhnya) dan dikombinasikan dengan motif lain. Jenis binatang yang dijadikan obyek gubahan antara lain, burung, singa, ular, kera, gajah dll.



     d.    Motif manusia.




Manusia sebagai salah satu obyek dalam penciptaan motif ornamen mempunyai beberapa unsur, baik secara terpisah seperti kedok atau topeng, dan secara utuh seperti bentuk-bentuk dalam pewayangan.
Dikatakan motif manusia karena dalam pembuatan ragam hiasnya mengacu pada figure manusia.

     e.     Motif  kosmos



Motif kosmos atau berbentuk alam dalam penciptaannya biasanya digubah sedemikian rupa sehingga menjadi suatu motif dengan karakter tertentu sesuai dengan sifat benda yang diekspresikan dengan pertimbangan unsur dan asas estetika. Misalnya motif bebatuan biasanya ditempatkan pada bagian bawah suatu benda atau bidang yang akan dihias dengan motif tersebut.
Dikatakan motif kosmos atau alam memang dalam pembuatannya mengacu pada bentuk-bentuk alam, seperti : awan, cadas, air, batu, gunung, dsb.


     f.     Motif Kreasi/ khayalan yaitu bentuk-bentuk ciptaan yang tidak terdapat pada alam nyata seperti motif makhluk ajaib, raksasa, dewa dan lain-lain.
Bentuk ragam hias khayali adalah merupakan hasil daya dan imajinasi manusia atas persepsinya, motif mengambil sumber ide diluar dunia nyata. Contoh motif ini adalah : motif kala, motif ikan duyung, raksasa, dan motif makhluk-makhluk gaib lainnya.
Sedangkan yang dimaksud pola adalah suatu hasil susunan atau pengorganisasian dari motif tertentu dalam bentuk dan komposisi tertentu pula. Contohnya pola hias batik, pola hias majapahit, jepara, bali, mataram dan lain-lain.

Marketing Pagar Ornament Malang

Author & Editor

Pemesanan dan Pembelian hubungi 0341-801533 atau HP di 081274000418.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Kunjungi Halaman Kami Yang Lain :

  • Copyright © Ornamen Pagar Besi Tempa Malang, Jual Ornamen di Malang, Beli Ornamen Malang, Pesan Ornamen Malang™ is a registered trademark.
    Blogger Templates Designed by Templateism. Hosted on Blogger Platform.